Sabtu, 22 Oktober 2011

TUGAS 3


TUGAS 3 

1.      1.  Tingkatan atas lebih banyak berhubungan dengan keputusan-keputusan yang tidak terstruktur karena sesuai tanggung jawabnya Tingkatan atas bertanggung jawab atas kebijakan –kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan keadaan pasar, stuasi ekonomi dan moneter. Keadaan ini di luar kontrol perusahaan sehingga hanya Tingkatan atas yang diberi kewenangan. Seperti kita ketahui bahwa keputusan Tidak berstruktur ialah suatu bentuk keputusan yang mencakup keputusan dimana prosedur yang harus diikuti tidak bisa ditentukan sebelumnya karena perubahan di luar lingkungan perusahaan. Contohnya : reorganisasi dalam perusahaan (terjadi secara tiba-tiba dan tidak berkala)
Manager menengah dan bawah lebih banyak berhubungan dengan keputusan-keputusan yang terstruktur karena sesuai tanggung jawabnya Manager menengah dan Manager tingkat bawah bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan perusahaan yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh Top Manager seperti Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Maintenance Prosedure (SMP) atau dengan kata lain berhubungan dengan kebijakan kebijakan yang sudah terstruktur. Seperti kita ketahui bahwa keputusan terstruktur ialah suatu bentuk keputusan yang mencakup situasi dimana prosedur pengambilan keputusan yang harus diikuti dapat ditentukan sebelumnya.Contohnya : Promosi jabatan, Kenaikan gaji, keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll (dilakukan secara berkala).

2.   2. Sistem pendukung keputusan (SPK)adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer  yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore dan Chang, Sistem pendukung keputusan (SPK) dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisa data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Sedangkan menurut Keen dan Scoot Morton Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur .Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa Sistem pendukung keputusan (SPK) bukan merupakan alat pengambilan keputusan,melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan.

Contoh :
Kelangkaan Beras di beberapa wilayah di Indonesia telah mendorong upaya beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penimbunan di beberapa tempat. Untuk itu Manajemen di Kementrian Bahan  Pangan sebagai lembaga  yang bertanggung jawab atas ketersediaaan bahan baku tersebut dengan memantau perkembangan dan harus dengan cepat mengambil keputusan yang strategis atas gejala penimbunan sehingga dapat mengatur strategi distribusi dan pemasaran dalam upaya mengatasi kelangkaan dan penimbunan bahan baku tersebut.


1 komentar: