Jumat, 28 Oktober 2011

TUGAS MICE ONLINE




1.      Susunan acara :
“Regional Scientific Meeting” on applied geology di Jakarta yang diperkirakan berlangsung selama 4 hari 3 malam.
Jumlah perserta meeting yang datang dengan jumlah 90 orang anggota dan peninjau 34 orang.
Tempat: Gedung Sky Line Block Convention Center, Jakarta selatan.
Fasilitas penunjang :
·         Kursi dan meja (fleksibel table)
·         Plat form (dapat diatur bentukannya)
·         Red carpet
·         Meja mimbar / podium
·         Bulletin board
·         Audio visual equipment (Seperti :  LCD, Mic, Laser)
·         Tempat sampah.
·         Aminities ( vas bunga, note, pen, air mineral, goodie bag)
Layout pertemuan terbagi menjadi 4 :
·         Conference style
·         Hollow square
·         U-shape
·         Horseshoe
Akomodasi yang ada:
·         Shuttle service untuk antar jemput dari bandara ke hotel.

2. Menentukan akomodasi lebih tepat di sekitar SLCC seperti di Hotel Berstandart bintang Lima yang jaraknya lebih deket  , seperti Hotel Grand Indonesia. Dan untuk peserta yang vegetarian harus reservasi terlebih dahulu, agar makanan yang disajikan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan, diadakannya dinner untuk seluruh peserta dan pendamping, untuk mempermudah transport disediakan shuttle buss untuk mempermudah transportasi dari hotel ke SLCC.

3. rencana kegiatan rekreasi bagi peserta yang sebagian di dampingi istri bisa dilaksanakan ke pusat perbelanjaan yang terdekat seperti mall  plaza indonesia dan mall e.x atau mall pacific place  atau ke museum-museum terdekat seperti museum fatahillah atau monumen nasional. Sedangkan untuk anak-anak  disediakan arena khusus  bermain dan mengadakan pertunjukkan musik atau pertunjukkan film.

4.penentuan setiap jenis ruangan yang digunakan harus diatur dengan tema yang diinginkan , serta harga yang ditawarkan  tidak terlalu mahal, fasilitas memadai, pelayanan  memuaskan serta keamanan yang  baik sehingga dapat menarik minat konsumen untuk menyelenggarakan suatu kegiatan .

5. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
1. Lokasi Meeting
2. Jarak dan alokasi waktu
3. Daftar tempat peserta menginap
4. Ketersediaan dan jenis kendaraan yang dipergunakan
5. Biaya yang harus dikeluarkan untuk shuttle service.
6. Serta rekreasi
7. Aktifitas lainya yang dapat diusulkan pada komite lokal.
8. Penanganan Peserta Konvensi
9. Penanganan Permintaan Khusus
10. Program Khusus

Minggu, 23 Oktober 2011

TUGAS 5 ( KULIAH ONLINE ) tentang CBIS

1. CBIS ( Computer Base Information System) adalah 
Istilah sistem informasi berbasis komputer  yang dapat memberi kesempatan untuk meningkatkan komunikasi dan pengambilan keputusan dalam suatu organisasi.
CBIS ( Computer Base Information System ) juga  merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer.  
Dan pusat kekuatan informal dari suatu organisasi yang dapat mempengaruhi keberhasilan CBIS juga harus diidentifikasikan dan dimasukkan dlm perancangan.


2. Peran spesialis informasi terhadap pengembangan CBIS  :
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada kemampuan orang yang mengelola organisasi tersebut. Manajemen sebagi suatu metode yang mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui orang. Jika manajemen suatu organisasi baik maka akan meningkatkan kemakmuran suatu negara. 
Dalam menjalankan tugasnya , para manajer memerlukan informasi, karena adanya perbedaan tugas maka informasi yang diperlukan juga akan berbeda. Perbedaan tersebut disebabkan oleh adanya periode waktu, tingkat ketidakpastian, tipe informasi, dasar kebutuhan informasi dan bentuk pelaporan. Sehingga dapat dikategorikan bahwa informasi adalah salah satu jenis sumberdaya utama, dan termasuk dalam kategori sumberdaya konseptual.

TUGAS 4 ( keamanan informasi )

1.  apa tujuan dari informasi perlu diamankan? jelaskan dan beri contoh .
Jawab : 
Tujuan dari informasi perlu diamankan untuk melindungi data dan informasi dari pengguna / orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki otoritas.
Sangat pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi diinginkan hanya boleh diakses oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain (misalnya pihak lawan bisnis) dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik informasi.
Sebagai contoh, banyak informasi dalam sebuah perusahaan yang hanya diperbolehkan diketahui oleh orang-orang tertentu di dalam perusahaan tersebut, seperti misalnya informasi tentang produk yang sedang dalam development, algoritma-algoritma dan teknik-teknik yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. Untuk itu keamanan dari sistem informasi yang digunakan harus terjamin dalam batas yang dapat diterima.

2. Apa yang dilakukan oleh manager bila informasi akurat , tidak aman , dan relevan?
Jawab : 
Yang dilakukan oleh manager bila informasi akurat mnjadi tidak aman dan relevan yaitu para manager akan langsung sigap menindak lanjutinya dengan cara membuat aspek privacy atau confidentiality . dimana usaha untuk menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses.
Usaha - usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan privacy atau confidentiality adalah dengan menggunakan teknologi kriptografi ( dengan enkipsi dan deskripsi ).

 3. Bagaimana tahapan tahapan dalam mengamankan informasi ? jelaskan
Jawab : 

  • Mengatur akses (Access Control) :
Salah satu cara yang umum digunakan untuk mengamankan informasi adalah dengan mengatur akses ke informasi melalui mekanisme “authentication” dan “access control”. Implementasi dari mekanisme ini antara lain dengan menggunakan “password”.

  • Menutup servis yang tidak digunakan:
Seringkali sistem (perangkat keras dan/atau perangkat lunak) diberikan dengan beberapa servis dijalankan sebagai default. Sebagai contoh, pada sistem UNIX servis-servis berikut sering dipasang dari vendornya: finger, telnet, ftp, smtp, pop, echo, dan seterusnya. Servis tersebut tidak semuanya dibutuhkan. Untuk mengamankan sistem, servis yang tidak diperlukan di server (komputer) tersebut sebaiknya dimatikan.
  • Memasang Proteksi :
Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi, proteksi dapat ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa filter (secara umum) dan yang lebih spesifik adalah firewall. Filter dapat digunakan untuk memfilter e-mail, informasi, akses, atau bahkan dalam level packet.
  • Firewall :
Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan jaringan internal. Informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall ini. Tujuan utama dari firewall adalah untuk menjaga (prevent) agar akses (ke dalam maupun ke luar) dari orang yang tidak berwenang (unauthorized access) tidak dapat dilakukan.
  • Pemantau adanya serangan :
Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya tamu tak diundang (intruder) atau adanya serangan (attack). Nama lain dari sistem ini adalah “intruder detection system” (IDS). Sistem ini dapat memberitahu administrator melalui e-mail maupun melalui mekanisme lain seperti melalui pager.

Sabtu, 22 Oktober 2011

TUGAS 3


TUGAS 3 

1.      1.  Tingkatan atas lebih banyak berhubungan dengan keputusan-keputusan yang tidak terstruktur karena sesuai tanggung jawabnya Tingkatan atas bertanggung jawab atas kebijakan –kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan keadaan pasar, stuasi ekonomi dan moneter. Keadaan ini di luar kontrol perusahaan sehingga hanya Tingkatan atas yang diberi kewenangan. Seperti kita ketahui bahwa keputusan Tidak berstruktur ialah suatu bentuk keputusan yang mencakup keputusan dimana prosedur yang harus diikuti tidak bisa ditentukan sebelumnya karena perubahan di luar lingkungan perusahaan. Contohnya : reorganisasi dalam perusahaan (terjadi secara tiba-tiba dan tidak berkala)
Manager menengah dan bawah lebih banyak berhubungan dengan keputusan-keputusan yang terstruktur karena sesuai tanggung jawabnya Manager menengah dan Manager tingkat bawah bertanggung jawab atas kebijakan-kebijakan perusahaan yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh Top Manager seperti Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Maintenance Prosedure (SMP) atau dengan kata lain berhubungan dengan kebijakan kebijakan yang sudah terstruktur. Seperti kita ketahui bahwa keputusan terstruktur ialah suatu bentuk keputusan yang mencakup situasi dimana prosedur pengambilan keputusan yang harus diikuti dapat ditentukan sebelumnya.Contohnya : Promosi jabatan, Kenaikan gaji, keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll (dilakukan secara berkala).

2.   2. Sistem pendukung keputusan (SPK)adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer  yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore dan Chang, Sistem pendukung keputusan (SPK) dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisa data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
Sedangkan menurut Keen dan Scoot Morton Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan.
Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah-masalah semi struktur .Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa Sistem pendukung keputusan (SPK) bukan merupakan alat pengambilan keputusan,melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan.

Contoh :
Kelangkaan Beras di beberapa wilayah di Indonesia telah mendorong upaya beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penimbunan di beberapa tempat. Untuk itu Manajemen di Kementrian Bahan  Pangan sebagai lembaga  yang bertanggung jawab atas ketersediaaan bahan baku tersebut dengan memantau perkembangan dan harus dengan cepat mengambil keputusan yang strategis atas gejala penimbunan sehingga dapat mengatur strategi distribusi dan pemasaran dalam upaya mengatasi kelangkaan dan penimbunan bahan baku tersebut.